Salah satu
desa di kawasan Pantai Jawa. Lingkup wilayah Kecamatan Kandeman, Kabupaten
Batang, bernama “Ujung Negoro”. Nama desa yang khas ini, menggelitik bagi para
peminat, pemeran dan sejarawan, guna mengetahui latar belakang sejarahnya.
Menurut
keluarga R. Soenarjo, Ujung Negoro yang merupakan salah satu kawasan pemukiman
dan pemerintahan ditingkat desa, mempunyai kaitan erat dengan perkembnagan
Kabupaten Batang di Batang ini.
Di Pantai
yang sekarang dikenal termasuk desa Ujung Negoro ini, dahulu di abad 17 yaitu
masa awal berdirinya Kabupaten Batang, oleh sumber itu dituturkan, menjadi
tempat berlabuhnya jung-jung atau perahu-perahu dari negeri Cina. Dan bermula
bermangkalnya “Jung-jung saka Cina” dalam bahasa daerah yang berasal dari
Negeri Cina. Akhirnya tempat tersebut disebut Ujung Negoro.
Bermangkalnya
perahu-perahu besar dari Cina itu menurut sumber yang sama, tidak lain milik
para perampokpimpinan Baurekso. Yang mengaku berkuasa di seputar kali “Lojahan”
(Sambong – Kramat ) penguasa lokal tidak mau mengakui yang dipertuan Mataram
Islam itu.
Menurut
Bapak R. Soedibjo Giri Soerjaham Logo, dalam majalah “Gema Pembangunan” Edisi
khusus babad Pekalongan, terbitan Pemda Pekalongan, Nomor 27 Pekalongan 10 Juli
1975, disebut “Sang Tunjang Mlaya” (Teratai putih yang melayang-layang) atau
“sang Raja Uling kanting”.
Sedangkan
menurut penuturan sementara penduduk, Drubekso yang mengakui “Penguasa” itu,
disebut Uling, sebab ia dan kawan-kawannya ternyata tangguh dan ulet dalam
upaya mempertahankan kawasan yang tidak sah itu. Sementara pendapat yang lain
“Uling” tidak lain berasal dari bahasa Cina yaitu “Heling”.
Menurut
keluarga R. Soenarjo, lebih lanjut menuturkan bahwa daerah kekuasaan “Heling”
(Uling) atau Drubikso memanjang pantai Jawa, dan kawasan Gambiran (Pekalongan)
sampai Alas Roban (Timur Batang), dari hilir sungai “Lojahan” dengan benteng
rahasianya (Sademan dan secara sembunyi-sembunyi, sekarang menjadi nama kampung
“Sademan” desa Klidang Lor. Terus meliputi daerah-daerah sekitar : Sambong,
Kedung Cina, Kedung Ringin (di Kecamatan Batang) Jung Biru dan seputar wilayah
gunung Tugel (Kecamatan Wonotunggal) kekuasaan Drubikso.
Kekuasaan
Drubikso beakhir, akhirnya Drubikso bisa dikalahkan oleh jaka Bau (Bhaurekso)
dengan dibantu oleh pasukan Mataram, Subah, Gringsing dan kawan-kawan
seperjuangan yang lain. Sehingga akhirnya perahu-perahu dari daratan Cina
tersebut, kini hanya tinggal kenangan sejarah, tidak mengakui lagi Ujung Negoro
seperti apa yang terjadi pada jaman dahulu.
Wallaahu
"Alam...
Sumber :
http://alah-mboh-ah.blogspot.co.id/2016/05/mitos-pantai-batang-ujung-negoro.html